Artikel Terbaru

Selamat datang di halaman kategori "" pada web FormatAdministrasiDesa!

Apakah Anda sedang mencari ""?


💡PETUNJUK PENCARIAN: Untuk menemukan informasi spesifik yang Anda cari, silakan pilih artikel dibawah ini, atau bisa juga KETIK kata kunci pada kotak pencarian cepat di bawah ini!!!

SKDU/SKDP tersedia dalam 3 versi penandatanganan, siap download template dalam format Word & PDF, siap pakai sebagai alat bantu bagi Pemerintah Desa dalam memberikan pelayanan kepada warga yang membutuhkan.

Contoh Surat Keterangan Domisili Usaha atau Perusahaan dari Desa Format Word/Doc dan PDF
Contoh template/format Surat Keterangan Domisili Usaha/Perusahaan dari Desa (SKDU) | oleh: www.formatadministrasidesa.com





Apa itu Surat Keterangan Domisili Usaha?

Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) atau Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) adalah surat resmi yang diterbitkan oleh Pemerintah Desa untuk menerangkan bahwa suatu usaha, baik perorangan maupun badan benar-benar berdomisili dan beroperasi secara sah di wilayah desa.

Meskipun kini beberapa keperluannya sudah digantikan oleh sistem Online Single Submission (OSS), faktanya di lapangan SKDU masih tetap diminta untuk berbagai keperluan administratif, terutama oleh pelaku UMKM dan usaha mikro di desa.

Saya masih ingat ketika seorang pelaku usaha kecil di desa kami datang ke kantor desa. Ia ingin mendaftar bantuan UMKM, tapi formulirnya ditolak karena ia hanya membawa SKU, bukan SKDU. Padahal SKU dan SKDU itu beda fungsi. Akhirnya prosesnya harus ulang dari awal, hanya karena surat yang dibawa tidak sesuai.

SKDU dibutuhkan, misalnya untuk:

  • Pengajuan izin usaha manual (non-OSS),
  • Pendaftaran bantuan hibah atau UMKM,
  • Pembukaan rekening bank atas nama usaha,
  • Pinjaman koperasi atau LPDB,
  • Surat pengantar ke Kecamatan atau Dinas,
  • Dan keperluan administratif lainnya yang mewajibkan keterangan domisili tempat usaha secara spesifik.

Sayangnya, banyak Perangkat Desa masih bingung dalam menyusun SKDU, baik dari segi format, redaksi, hingga siapa yang sah menandatanganinya. Apakah harus Kepala Desa? Atau cukup Sekdes? Bagaimana jika harus diwakili Kaur atau Kasi?

Melalui artikel ini, saya ingin berbagi panduan lengkap dan praktis berdasarkan pengalaman nyata di desa. Anda bisa menyesuaikannya langsung di kantor desa masing-masing. Saya juga sertakan 3 versi format SKDU sesuai kondisi penandatangan:

  1. Ditandatangani langsung oleh Kepala Desa,
  2. Ditandatangani oleh Sekretaris Desa atas nama Kepala Desa (a.n.),
  3. Ditandatangani oleh Kaur/Kasi atas nama Sekdes (u.b.).

Seluruh contoh bisa langsung Anda download dalam format Word (.doc/.dotx) dan PDF, dan sudah disesuaikan dengan Permendagri 1 Tahun 2023, Permendagri 83 Tahun 2022, dan Peraturan ANRI Nomor 5 Tahun 2021.

Panduan lengkap dan template Surat Keterangan Domisili Tempat Ibadah dari Desa — menjelaskan fungsi & urgensinya (untuk izin, pengajuan bantuan, verifikasi Kemenag, bank), menyajikan 3 format penandatangan (Kepala Desa / Sekdes / Kaur-Kasi), dilengkapi template Word & PDF siap edit, petunjuk pengisian (kop, nomor surat, data pengurus, tembusan, dll) dan catatan kearsipan sesuai Peraturan (Permendagri & PerANRI) supaya Perangkat Desa bisa cepat, sah, dan rapi ketika membuat surat.






Apa itu Surat Keterangan Domisili Tempat Ibadah?

Surat Keterangan Domisili Tempat Ibadah dari Desa adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa untuk menerangkan bahwa sebuah tempat ibadah (seperti masjid, gereja, pura, mushola, vihara, dan sebagainya) benar-benar berada dan aktif menjalankan kegiatan keagamaan di wilayah desa.

Surat ini bukan sekadar formalitas. Ia menjadi bukti sah keberadaan tempat ibadah yang sangat dibutuhkan dalam berbagai urusan administratif: mulai dari pengajuan bantuan keagamaan, pencairan hibah, keperluan bank, hingga syarat verifikasi yang diminta oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Saya masih ingat betul, pernah ada pengurus masjid di desa yang datang ke kantor membawa proposal bantuan. Tapi prosesnya terhambat karena tidak ada surat domisili tempat ibadah dari desa. Padahal masjid itu sudah lama berdiri, aktif, dan digunakan warga sekitar untuk salat berjamaah setiap hari.

Dalam pelaksanaannya, penyusunan surat ini biasanya dikerjakan oleh Perangkat Desa yang membantu Kepala Desa di bidang administrasi. Namun, tidak sedikit muncul kebingungan: apakah surat seperti ini harus ditandatangani langsung oleh Kepala Desa? Atau cukup diwakili oleh Sekretaris, Kaur, atau Kasi dengan redaksi tertentu?

Maka lewat artikel ini, saya ingin berbagi pengalaman sebagai praktisi administrasi desa. Bukan hanya membagikan contoh suratnya saja, tapi juga membantu sobat desa memahami kapan dan bagaimana surat itu sebaiknya diterbitkan sesuai aturan tata naskah dinas terbaru.

Didalamnya, saya sajikan 3 format surat domisili tempat ibadah dengan 3 skenario penandatanganan yang berbeda, serta telah dilengkapi dengan template Word (.doc) dan PDF yang bisa langsung digunakan dan disesuaikan di desa masing-masing.

Jangan sampai salah format! Kami sajikan 3 template surat keterangan domisili lembaga, yayasan, maupun organisasi dari Desa sesuai aturan terbaru, dilengkapi dengan format a.n. & u.b., Siap Download, Siap Pakai.
Mau file Word atau PDF?






Apa itu Surat Keterangan Domisili Lembaga?

Surat Keterangan Domisili Lembaga dari Desa, termasuk organisasi atau yayasan adalah surat keterangan yang diterbitkan oleh Pemerintah Desa untuk menerangkan bahwa suatu lembaga/organisasi/yayasan benar-benar berdomisili dan aktif menjalankan kegiatannya di wilayah administratif desa.

Surat ini penting. Ya, sangat penting. Karena tanpa surat domisili lembaga dari desa, banyak urusan lembaga jadi terhambat. Mulai dari pengurusan NPWP Badan, pendaftaran legalitas ke Kemenkumham, pengajuan proposal bantuan, hingga pembukaan rekening lembaga di bank. Semuanya biasanya diminta menyertakan dokumen ini.

Di banyak desa, tugas membuat surat keterangan domisili lembaga seperti ini biasanya dilaksanakan oleh Perangkat Desa yang menangani urusan administrasi dan surat menyurat. Tapi dalam implementasinya, sering kali muncul kebingungan. Bingung soal redaksi, bingung soal format, bahkan bingung siapa sebenarnya yang sah menandatangani surat tersebut.

Apakah harus Kepala Desa yang menandatangani langsung? Atau boleh diwakili oleh Sekretaris Desa? Kalau pun diwakili, bagaimana redaksi yang benar? Apakah harus pakai a.n. atau u.b.? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini masih banyak terdengar di lapangan.

Yang menarik, masalah di lapangan bukan semata soal teknis format, tapi juga mengenai komunikasi dan koordinasi antar pejabat desa. Saya pernah menemui kasus di mana Perangkat Desa sudah menyusun surat sesuai tata naskah dinas terbaru, lengkap dengan nomor surat dan klasifikasi arsip. Tapi Kepala Desa justru menolak menandatangani karena merasa formatnya terlalu ribet dan tidak seperti biasanya.

Ada juga Kepala Desa yang belum memahami pentingnya penggunaan redaksi a.n. (atas nama) dan u.b. (untuk dan atas nama). Padahal surat tersebut harus ditandatangani oleh Sekdes atau Kaur karena Kepala Desa sedang berhalangan. Akibatnya? Surat tersebut tidak bisa diterbitkan tepat waktu, dan pengajuan bantuan dari lembaga pemohon pun ikut terhambat.

Hal-hal seperti ini menunjukkan bahwa memahami tata naskah dinas tidak cukup hanya pada aspek penulisan. Pemahaman wewenang, alur penandatangan, dan prosedur legal administratif juga sama pentingnya. Apalagi surat keterangan domisili lembaga ini menyangkut legalitas yang berdampak langsung pada pencairan bantuan, proses hukum, dan pengakuan kelembagaan.

Itulah alasan saya menyusun artikel ini. Berdasarkan pengalaman pribadi membantu menyusun dan memverifikasi berbagai surat menyurat di desa, saya rangkum panduan teknis ini agar bisa langsung digunakan, terutama oleh Perangkat Desa yang bertugas di bidang pelayanan administrasi umum, surat-menyurat, dan tata kelola kelembagaan desa.

Berikut ini saya sajikan 3 contoh Surat Keterangan Domisili Lembaga/Organisasi/Yayasan dari Desa, masing-masing menggunakan skenario penandatanganan yang berbeda, berdasarkan peraturan terbaru, termasuk Permendagri Nomor 1 Tahun 2023 dan Peraturan ANRI Nomor 5 Tahun 2021:

  • Contoh surat yang ditandatangani langsung oleh Kepala Desa,
  • Contoh surat yang ditandatangani Sekretaris Desa atas nama Kepala Desa,
  • Contoh surat oleh Perangkat Desa lainnya, menggunakan redaksi a.n. dan u.b..

Seluruh contoh ini dapat Anda download dalam format Word (.doc) dan PDF, dan bisa langsung diedit sesuai kebutuhan masing-masing desa.

Pahami aturan terbaru, ikuti panduan penggunaan, dan download template praktis siap pakai untuk percepat proses pembuatan.

Contoh Surat Keterangan Domisili Tempat Tinggal dari Desa
Gambar Surat Keterangan Domisili Tempat Tinggal dari Desa | oleh: www.formatadministrasidesa.com





Di bawah ini, Anda bisa langsung download contoh template Surat Keterangan Domisili Tempat Tinggal dari Desa dalam format Word (Doc) yang praktis dan siap pakai.

Apa kertas yang kamu pakai untuk cetak Surat Keterangan Surat Keterangan adalah naskah dinas yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang berisi informasi tertulis tentang suatu hal atau seseorang, yang digunakan sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran suatu hal.? Cetak surat resmi bukan cuma soal isi. Kertasnya pun bisa menentukan apakah suratmu sah, terbaca, atau bahkan ditolak.

Javascript DisableAnda Kurang Beruntung! Aktifkan JavaScript untuk Melihat Konten Kami