Dari Desa Wisata Karangrejo, Menikmati Sisi Lain Candi Borobudur

Semua orang tahu akan Candi Borobudur, akan tetapi tidak banyak yang mengetahui kalau kita dapat menikmati keindahan dan kemegahan Candi Borobudur dari sisi lain. Untuk itu cobalah kunjungi Desa Karangrejo, sebuah desa yang terletak 4 km di sebelah barat Candi Borobudur dengan kondisi geografis yang sangat indah dengan latar belakang Candi Borobudur. Ada hamparan sawah yang luas dengan variasi tegalan, dibelah sungai dan gunung di kejauhan.

Lokasi yang tidak jauh dari Candi Borobudur menjadikan Desa Karangrejo ini menjadi salah satu magnet yang dapat menarik minat wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Masyarakat Desa Karangrejo kemudian berinisiatif mengangkat kearifan lokal untuk ditunjukkan ke wisatawan, mulai wisata alam, kuliner hingga kegiatan masyarakat yang merupakan warisan nenek moyang.

Desa Wisata Karangrejo mempunyai daya tarik wisata yang sangat disukai generasi milenial, cocok untuk selfie dan diupload di media sosial mereka. Punthuk Setumbu, spot terbaik memotret Candi Borobudur dari kejauhan lengkap dengan latar belakang pegunungan yang diliputi kabut tipis di saat sunrise. Kemudian ada Gereja Ayam yang juga merupakan lokasi shooting film terkenal Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2) dan juga Bukit Barede yang bersejarah.

Ketiga destinasi tersebut tidak jauh dari Candi Borobudur, maka sering juga dijadikan pilihan wisatawan setelah dari candi Borobudur. Banyak wisatawan yang berkunjung di Punthuk Setumbu terlebih dahulu saat matahari terbit, menikmati sisi lain kemegahan Borobudur baru kemudian berkunjung di Borobudur.

Memang pada awalnya Desa Wisata Karangrejo, terutama untuk Punthuk Setumbu, hanya dikunjungi oleh penghobi fotografi saja. Dari Punthuk Setumbu inilah para fotografer ini mendapatkan sudut yang sempurna untuk dapat memotret sisi kemegahan Candi Borobudur di saat matahari terbit kemudian hasilnya seakan-akan Candi Borobudur berada di negeri atas awan. Nuryazid, lelaki asli desa Karangrejo yang waktu itu bekerja di bagian artistik property dan audioman di production house terkemuka di Jakarta, seringkali memotret Candi Borobudur dari Punthuk Setumbu.

Nuryazid selalu menyempatkan diri memotret dari Punthuk Setumbu ketika sedang pulang kampung. Fotofoto hasil jepretan Nuryazid selalu diunggah di media sosial miliknya dan sering juga diberikan ke pengelola wisata untuk promosi.

Pada tahun 2012, kesehatan Ibunda Nuryazid memburuk dan Nuryazid pun memutuskan untuk pulang dan mulai tinggal di Karangrejo. Nuryazid kemudian terpilih menjadi Kepala Dusun dan tak lama kemudian terpilih menjadi Ketua Pengelola Wisata Punthuk Setumbu. Sejak saat itu Nuryazid bertekad untuk terus mengembangkan Karangrejo menjadi destinasi wisata terkemuka di Magelang.

Mengembangkan Desa Wisata Karangrejo tidak semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan keuletan dan kesabaran ekstra untuk mewujudkan. Namun Nuryazid dan teman-temannya memiliki keduanya.

Banyaknya kendala yang menghadang Nuryazid, salah satunya adalah keterbatasan akses menuju daya tarik wisata karena harus melewati tanah pribadi milik warga. Dengan kebersamaan dan musyawarah bersama berbagai tokoh masyarakat desa, kendala akses tersebut sedikit demi sedikit bisa diatasi.

Dengan seiringnyanya waktu, jumlah wisatawan yang datang semakin bertambah. Dan dari sebagian fotografer yang memotret Borobudur dari Punthuk Setumbu memenangkan berbagai lomba fotografi, semakin membuat spot Punthuk Setumbu dikenal.

<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz4T0qCHD0l-3S9Fuqm6O4tCPsXiz-zNpmeJNx7Ud4ZNh6A7Y_6kzDWSFQRfwdpdQtpb8mpXXRRN9QjA16eXeIwPHG-JXqZK8_VdU5R8wG6Aq936UsVFHJX-vseb5cPeEqziOCxeSaceI/s16000/Desa-Wisata-Karangrejo.JPG" alt="Kisah sukses Desa Wisata Karangrejo, Dari Desa Wisata Karangrejo menikmati sisi lain Candi Borobudur"/>
Gambar : Dari Desa Wisata Karangrejo, Menikmati Sisi Lain Candi Borobudur - Kisah Sukses Desa Wisata Karangrejo

Dengan berkembangnya teknologi membuat semua orang bisa memotret dengan kamera handphone, hal ini membuat wisatawan bukan hanya kalangan fotografer datang ke Punthuk Setumbu sekadar untuk selfie dan diupload di media sosial mereka. Nama Punthuk Setumbu pun makin terkenal.

Hingga kemudian pada tahun 2012 PT. Taman Wisata Candi Borobudur menggunakan spot Punthuk Setumbu untuk memotret Candi Borobudur sebagai keperluan promosi ke seluruh dunia, para wisatawan mancanegara pun makin banyak yang datang.

Tak hanya Punthuk Setumbu, daya tarik wisata Gereja Ayam atau Bukit Rema juga menjadi favorit para muda-mudi karena keunikan arsitektur sebuah Gereja di atas bukit. Awalnya Gereja Ayam ini hanya dikunjungi oleh fotografer, mereka melakukan foto pre-wedding atau pun sekedar selfie.

Hingga akhirnya ada sebuah tim produksi film yang sedang mencari lokasi shooting untuk film legendari Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2). Karena Nuryazid pernah lama bekerja di production house, dia pun mengenal beberapa kru dari tim tersebut, kemudian mengantarkan ke lokasi-lokasi yang di anggap cocok untuk lokasi shooting.

Hingga pada akhirnya terpilih Gereja Ayam untuk lokasi shooting AADC 2. Dan setelah film tersebut tayang di seluruh Indonesia dan dibanjiri penonton, kontan daya tarik wisata Gereja Ayam pun ikut kebanjiran wisatawan yang ingin foto-foto atau pun penasaran saja. Bahkan paket wisata "Napak Tilas AADC 2" pun dibuat dan mendapatkan respon yang luar biasa.

[next]

Peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Karangrejo dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2014 tercatat 43.491 wisatawan yang berkunjung. Angka ini kemudian naik dari tahun ke tahun, menjadi 59.246 di tahun 2015, kemudian naik lagi menjadi 101.804 di tahun 2016 dan terus naik hingga 121.191 di tahun 2017.

Naiknya jumlah wisatawan tentu saja juga berdampak pada naiknya pendapatan pengelolaan wisata Karangrejo ini. Pada tahun 2014 omzet pengelolaan tercatat lebih dari Rp. 687 juta dan memberi pemasukan ke desa sebesar lebih dari Rp. 76 juta.

Tahun berikutnya ada kenaikan yang cukup siginifikan. Tahun 2015 omzet pengelolaan naik menjadi lebih dari Rp. 928 juta dan memberi pemasukan ke kas desa lebih dari Rp. 103 juta. Omzet terus meroket di tahun 2016 dan 2017. Omzet pengelolaan mencapai lebih dari Rp. 1,524 milyar dan menyumbang kas desa lebih dari Rp. 121 juta pada tahun 2016.

Sedangkan di tahun 2017 tercatat omzet pengelolaan mencapai lebih dari Rp. 1,75 milyar dan menyumbang kas desa lebih dari Rp. 154 juta. Jika ditotalkan jumlah pendapatan pariwisata di Desa Karangrejo dalam 3 tahun terakhir ini mencapai lebih dari Rp. 4,2 milyar, termasuk penghasilan dari 10 homestay dan 12 warung makanan milik warga desa.

Dengan suksesnya program Desa Wisata dari Karangrejo ini banyak sekali dampak yang dirasakan oleh warga Karangrejo sendiri, salah satunya adalah meningkatnya taraf ekonomi. Para pemuda yang dulunya mencari nafkah dengan menjadi pedagang asongan di Candi Borobudur sekarang bekerja di desanya sendiri dengan menjadi pemandu wisata dan petugas jaga, atau bagian dari kelompok kesenian tradisional dan pengusaha kuliner. Tentu saja ini lebih besar hasilnya daripada sekedar menjadi pedagang asongan.

Saat ini Pengelola Wisata Karangrejo juga mampu memperkerjakan 200 orang dan total penduduk desa Karangrejo yang bekerja di sektor pariwisata mencapai 500 jiwa. Ini jumlah yang luar biasa jika dibandingkan dengan total jumlah penduduk desa yang berjumlah 2.861 jiwa. Tak heran jika angka urbanisasi desa ini termasuk kecil, hanya 250 orang yang melakukan urbanisasi.

Keberhasilan secara ekonomi rupanya juga diimbangi dengan prestasi lain. Desa Karangrejo sukses meraih berbagai penghargaan, antara lain berhasil meraih Piala Kalpataru tingkat Jawa Tengah dan Proklin di tingkat nasional pada tahun 2017.

Untuk mengembangkan sebuah desa wisata, Nuryazid menyarankan untuk banyak berinovasi, menonjolkan keunikan desa, dan mengangkat kearifan lokal tidak ditemui di tempat lain. Menurut Nuryazid, orang jaman sekarang cenderung tertarik hal-hal unik, sesuatu yang tidak umum serta mengandung tantangan.

Terima kasih telah membaca artikel di Web-Blog FORMAT ADMINISTRASI DESA yang berjudul: Dari Desa Wisata Karangrejo, Menikmati Sisi Lain Candi Borobudur. Konten tersebut mengulas tentang Semua orang tahu akan Candi Borobudur, akan tetapi tak banyak yang tahu kalau kita dapat menikmati indahnya Candi Borobudur dari Desa Karangrejo.

Silahkan bagikan artikel ini ke media sosial kamu, jika memang dirasa dapat memberi manfaat kepada orang lain. Terima kasih!
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget